Jakarta – Pameran Produk Kerajinan Internasional, terbesar di tanah air, bahkan di Asia Tenggara, Jakarta International Handicraft Trade Fair, atau yang lebih dikenal dengan nama “INACRAFT”, digelar untuk yang ke-19 kalinya di Balai Sidang Jakarta Convention Center, mulai dari tanggal 26 – 30 April 2017. Penyelenggaraan INACRAFT 2017 ini diikuti 1395 peserta dari seluruh pelosok tanah air, yang terdiri dari para perajin, pengusaha, produsen, dan eksportir kerajinan. Tahun ini beberapa Negara sahabat juga ikut menyemarakan pameran dengan menampilkan produk kerajinan mereka seperti Myanmar, Jepang, Pakistan, Polandia, dan India.
Rutin setiap tahunnya INACRAFT selalu menampilkan secara bergilir kerajinan dari daerah tertentu sebagai ikon pameran. Pada INACRAFT ke-19 kali ini menampilakan produk kerajinan serta seni dan atraksi budaya DI.Yogyakarta sebagai IKON pameran dengan tema “The Magnificence of Yogyakarta” mendampingi tema sentral INACRAFT “From Smart Village to Global Market.” Disamping menampilkan produk kerajinan, Provinsi Ikon juga mengisi acara pembukaan dengan pagelaran kesenian seni musik dan tari selama 5 hari berlangsungnya pameran INACRAFT 2017.
Banyak yang menjadikan pameran INACRAFT tahun ini begitu istimewa, diantaranya adalah, ASEPHI menampilkan para pioner penggagas ide pameran INACRAFT. Enam tokoh pioner tersebut adalah Bapak Alm. Rudy Lengkong (Ketua Umum ASEPHI 1998-2014), Alm. Sjahroel Sjamsuddin, Alm. Sukartono, Thamrin Bustami (Ketua Umum ASEPHI 2014-2019), dan Bpk. Bramantyo dalam bentuk Milestones.
ASEPHI yang juga saat ini President AHPADA, menjadi tuan rumah ASEAN HANDICRAFT PROMOTION & DEVELOPMENT ASSOCIATION (AHPADA) Board Meeting yang dihadiri Negara Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand dan President World Craft Council Asia Pacific Region dari Kuwait.
Seperti biasanya produk kerajinan yang dipamerkan akan dinilai oleh 10 panel juri, dan produce terpilih akan mendapatkan penghargaan INACRAFT Award dan akan diikutsertakan dalam perlombaan yang diadakan di tingkat regional di bawah naungan UNESCO dan AHPADA, dan World Crafts Coucil, selain sejumlah hadian antara lain 1 buah stand standar untuk mengikuti pameran INACRAFT 2018.
Keistimewaan lainnya adalah, diselenggarakannya program Workshop dari berbagai materi mengenai pembuatan produk kerajinan yang sangat menarik dan dapat menginspirasi kepada pengunjung. Workshop khusus bersama AHPADA berjudul “An Impromtu Session: The Natural Colors of Indonesia in Ikat & Celup.” Keistiweaan selanjutnya pada tahun ini adalah, direncanakan secara khusus Business Matching dan Networking selama 2 hari untuk buyers dimana sejumlah perajin/produsen peserta INACRAFT memamerkan kesempatan terbatas kepada potensial buyers guna menjaring secara khusus peluang dan kesempatan mendapat respon dari para buyers mengingat luasnya area pameran sehingga kesempatan dikunjungi khusus oleh buyers menjadi peluang besar untuk mempromosikan produk para pelaku usaha.
Inacraftmagz/Ade Fitri
Tambahkan Komentar Sembunyikan